" Kreat!f "
Sabtu, 25 Mei 2013
Senin, 29 April 2013
Masalah ekonomi.
Masalah
Ekonomi Indonesesia
1. PENGANGGURAN
Ini
merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan secara tuntas. Dari
tahun ke tahun jumlah pengangguran di Indoensia semakin bertambah. Upaya
pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja belum bisa menyelesaikan masalah
ini.
2. EKONOMI BIAYA TINGGI
Ini
juga merupakan masalah klasik di dunia industri. Ada banyak hal yang
menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Diantaranya adalah pungutan liar /
pungli yang tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi namun tidak jarang
dilakukan secara terbuka
3. REGULASI EKONOMI
Beberapa
kali pemerintah mengeluarkan keputusan mengenai regulasi ekonomi yang dianggap
tidak tepat bagi kondisi perekonomian Indonesia. Contohnya adalah keputusan
pemerintah untuk masuk dalam anggota CAFTA yang sekarang ini mengakibatkan
membanjirnya produk China di Indonesia sehingga membuat produk lokal kepayahan
di pasar sendiri
4. KELANGKAAN BAHAN POKOK
Operasi
pasar yang sering dilakukan pemerintah disaat harga bahan pokok mulai beranjak
naik bisa dipastikan tidak membantu menyelesaikan masalah ini. Kelangkaan bahan
pokok memang merupakan masalah yang sangat sering terjadi di wilayah luar jawa
karena alasan teknis seperti transportasi. Namun menjelang puasa, lebaran, dan
natal bisa dipastikan wilayah jawa juga mengalami masalah yang sama
5. TINGGINYA SUKU BUNGA PERBANKAN
Suku
bunga merupakan salah satu indikator sehat / tidaknya kondisi perekonomian
Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah akan
sangat mempengaruhi perekonomian.
6. TINGGINYA NILAI INFLASI
Nilai
inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara,
termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi
sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain
itu, inflasi di Indonesia sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya
walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa
waktu yang lalu
Rabu, 09 Januari 2013
PENYAKIT EBOLA
Ebola, atau lebih dikenal dengan sebutan demam berdarah , ebola merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus ebola yang pertama kali ditemukan di Afrika pada tahun 1976. Gejala awal penyakit ini berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, sakit tenggorokan dan gejala lain yang disertai dengan diare, muntah, sakit perut. Dalam beberapa kasus penyakit ini bahkan menyebabkan ruam, mata merah dan pendarahan secara internal dan eksternal.
Virus Ebola mudah menyebar dengan cepat. Pertama kali infeksi dimulai dari penularan dari hewan yang terinfeksi ke manusia. Nah, dari situ nantinya manusia meneruskan rantai penyakit ini ke manusia yang lain.
Penyebaran virus Ebola antar manusia bisa melalui makanan atau berpegangan. Kontak langsung dengan darah atau cairan yang terkontaminasi juga bisa menginfeksi manusia. Tidak hanya itu, manusia juga bisa terinfeksi hanya dengan menyentuh objek (misalnya jarum) yang sudah terkontaminasi.
JADI, APA SEBENARNYA VIRUS EBOLA ITU?
Virus Ebola sebenarnya termasuk salah satu virus yang menyebabkan sindrom demam berdarah. Epidemi virus Ebola ini tinggi di daerah Afrika termasuk Zaire, Gabon, Pantai Gading, dan Sudan.
Biasanya virus Ebola ini dapat menyebar dengan cepat pada satu keluarga. Dimana jika salah satu anggota keluarga terinfeksi, anggota yang lain dengan mudah terinfeksi juga.
APA SAJA YANG MENJADI GEJALA DAN TANDA PENYAKIT INFEKSI EBOLA?
Ada baiknya jika kita mengenali gejala-gejala awal dari infeksi virus Ebola ini. Biasanya gejala awal yang tampak seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut dan diare. Terkadang disertai dengan sakit tenggorokan, cegukan, dan mata merah dan gatal.
Tanda-tanda dan gejala lain yang biasanya muncul antara lain muntah, perdarahan pada hidung, muntah darah, dan mata berdarah.
Selanjutnya pada kondisi yang lebih parah dapat ditemukan nyeri dada, shok bahkan tidak jarang berakhir dengan kematian.
Untuk itu sangatlah baik jika kita mengenali apa-apa saja yang menjadi penyebab penyakit infeksi ini.
HAL APA SAJA YANG MENJADI PENYEBAB PENYAKIT INFEKSI EBOLA?
Demam berdarah Ebola disebabkan oleh 4 dari 5 spesies Ebola. Keempat virus tersebut antara lain EBO-Z, Ebola Virus Sudan (EBO-S), Ebola virus Côte-d’Ivoire (EBO-C), dan Ebola virus Bundibugyo (EBO-B). Sedangkan spesies Ebola kelima adalah Ebola virus Reston (EBO-R). Spesies EBO-R sebenarnya bisa juga menginfeksi manusia, namun sekarang ini telah dilaporkan bahwa infeksi EBO-R tidak menyebabkan penyakit.
Pria dan wanita memiliki peluang yang sama terkena infeksi Ebola. Misalnya pria. Pria yang bekerja di hutan (terutama di Afrika atau Filipina) memiliki risiko yang lebih besar terinfeksi virus Ebola.
Nah, jika kebetulan anda telah terinfeksi virus ini, sangat dianjurkan bagi anda untuk mendapat terapi yang tepat agar semua keluhan di atas dapat teratasi.
KALAU BEGITU TERAPI APA YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT INFEKSI EBOLA?
Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Untuk saat ini pasien hanya mendapat terapi pendukung seperti cairan elektrolit yang berfungsi untuk mempertahankan kadar oksigen dan tekanan darah si pasien.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam terapi penyakit infeksi Ebola.
?Perawatan harus diberikan secara ketat. Karena virus Ebola sangat mudah menular
?Semua cairan yang keluar dari tubuh pasien baik itu liur, urin, ataupun darah harus ditangani secara hati-hati. Karena dari cairan-cairan ini virus Ebola pun dapat menular.
?Jika pasien meninggal, sebisa mungkin dikubur secepatnya dengan kontak sedikit mungkin.
APA SAJA KOMPLIKASI DARI PENYAKIT INI?
Kebanyakan dari penderita infeksi Ebola Virus mengalami komplikasi di mata. Komplikasi yang diderita antara lain nyeri pada mata, takut pada cahaya (photophobia), pengeluaran air mata berlebih (lacrimasi meningkat), dan kemampuan penglihatan berkurang.
Komplikasi lain yang sering terjadi antara lain nyeri otot (myalgia), sakit kepala, lemah, rambut rontok, berhentinya menstruasi, dan telinga terus-menerus berdengung (tinnitus).
APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH PENYAKIT INFEKSI EBOLA?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, virus Ebola mampu menular dari satu manusia ke manusia lain hanya dengan kontak langsung saja. Untuk itu pencegahan terhadap penyakit infeksi Ebola ini pun cukup sulit.
Yang paling terutama adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Ebola sebisa mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi virus ini sangat dianjurkan agar orang tersebut dirawat di rumah sakit. Begitu juga apabila ada teman anda yang meninggal akibat penyakit ini, usahakan jangan ada kontak langsung dengannya.
Dan bagi anda yang bekerja di hutan daerah epidemi penularan virus Ebola, sangat dianjurkan untuk selalu memakai sarung tangan agar tidak kontak langsung dengan objek-objek yang mungkin telah terkontaminasi.
Kamis, 05 Juli 2012
astronomi
Nebula
Kepiting, sekumpulan sisa-sisa supernova. Citra diabadikan
oleh teleskop
Hubble.
Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan
pengamatan benda-benda
langit (seperti halnya bintang,
planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang
terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik
(radiasi CMB)). Ilmu ini secara pokok mempelajari pelbagai sisi dari
benda-benda langit — seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak — dan bagaimana pengetahuan akan
benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam
semesta.
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua,
sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era
prasejarah; misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal
dari Britania. Orang-orang dari
peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Cina, India, dan Maya juga didapati telah
melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki
sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu
pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.
Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut
disertakan sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat
cabang-cabang ini sangat beragam: dari astrometri, pelayaran berbasis angkasa,
astronomi observasional, sampai dengan penyusunan kalender dan astrologi. Meski demikian,
dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan astrofisika.
Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi
dua cabang: astronomi observasional dan
astronomi teoretis. Yang pertama melibatkan
pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan
dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat pada
upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat
benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang
ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan
hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional
kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi
teoretis.
Astronom-astronom amatir telah dan terus
berperan penting dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan
astronomi salah satu dari hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir
masih memegang peran aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan
fenomena-fenomena sementara.
Astronomi harus dibedakan dari astrologi, yang merupakan
kepercayaan bahwa nasib dan urusan manusia berhubungan dengan letak benda-benda
langit seperti bintang atau rasinya. Memang betul bahwa dua bidang ini memiliki
asal-usul yang sama, namun pada saat ini keduanya sangat berbeda.
Ilmu ekonomi syariah
Prof Dr. H. Nur Syam, M.Si.
Rektor IAIN Sunan Ampel
Ada
perbincangan menarik di dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh
Konsorsium Ekonomi Islam (EKI) di gedung Representative IDB Jakarta
minggu lalu. Acara yang dihadiri oleh rektor PTAIN dan PTN tersebut
mendiskusikan tentang keberadaan Konsorsium Ekonomi Islam di tengah
pergumulan perkembangan ilmu ekonomi konvensional dan kecenderungan
pengembangan ekonomi alternatif.
Perbincangan yang menarik tersebut berasal dari pertanyaan dasar,
apakah ke depan yang akan dijadikan sebagai nomenklatur tersebut ilmu
ekonomi Islam atau ilmu ekonomi syariah? Diskusi ini menjadi menarik,
sebab memang masih ada varian di dalam memandang keberadaan ilmu
ekonomi Islam ini.
Ada yang menyatakan bahwa yang relevan adalah ilmu ekonomi syariah,
sebab jika dilihat dari berbagai praktik penyelenggaraannya, maka yang
banyak digunakan adalah kata “syariah”. Misalnya Bank Syariah, pegadaian
Syariah, akuntansi syariah, manajemen perbankan syariah dan
sebagainya. Oleh karena itu, kebanyakan sarjana syariah lebih cocok
menamakannya dengan ilmu ekonomi syariah. Tidak kurang yang berpendapat
seperti ini adalah Prof. Dr. Muhibbin, MA, rektor IAIN Walisongo.
Beliau adalah tipe akademisi yang memang berasal dari Fakultas Syariah.
Jadi, ekonomi syariah merupakan jawaban yang tepat untuk kepentingan
merumuskan nomenklatur tersebut.
Sementara yang lain, terutama yang berasal dari perguruan tinggi umum
lebih cenderung menggunakan istilah ilmu ekonomi Islam. Nomenklatur ini
yang telah lama digunakan semenjak PTN mendirikan prodi ekonomi Islam.
Seperti universitas Airlangga, maka semenjak awal sudah menggunakan
istilah ekonomi Islam. Demikian pula program studi ini di tempat lain.
Istilah syariah memang banyak digunakan oleh dunia praktik bisnis
sebagaimana yang kita ketahui dewasa ini. Makanya, ekonomi syariah juga
terkait dengan praktik penyelenggaraan bisnis berbasis Islam.
Sebagaimana perbankan syariah, dan sebagainya. Jadi, konsep syariah
memang mengandung dimensi aksiologis dari keilmuan ekonomi ini.
Untuk membicarakan nomenklatur ilmu ini, maka sebaiknya dilihat dari
pembidangan ilmu. Yaitu yang disebut sebagai disiplin dan sub disiplin.
Atau bisa juga didiskusikan dari dimensi ilmu terapan dan ilmu murni.
Layaknya ilmu ekonomi konvensional, maka tentu juga terdapat ilmu yang
applied dan yang pure.
Saya berpandangan bahwa antara ilmu ekonomi Islam dengan ilmu ekonomi
syariah bukanlah sesuatu yang harus dihilangkan salah satu dalam
merumuskan nomenklaturnya. Akan tetapi harus dilihat dari dimensi
disiplin keilmuan atau dimensi teoretik dan praksis atau dunia ilmu
murni dan ilmu terapan.
Makanya, ilmu ekonomi Islam adalah aspek disiplin keilmuannya,
sedangkan ilmu ekonomi syariah adalah dimensi sub disiplinnya. Atau
dengan kata lain, bahwa ilmu ekonomi Islam adalah dimensi teoretiknya
dan ilmu ekonomi syariah adalah dimensi praksisnya. Melalui pembidangan
seperti ini, maka perdebatan apakah ilmu ekonomi Islam atau ilmu
ekonomi syariah menjadi tidak urgen.
Jika pandangan ini disepakati, maka tugas berikutnya adalah menemukan
dimensi ontologisnya, dan juga aksiologisnya. Tentu untuk kepentingan
ini, maka harus ada kegiatan seminar atau workshop untuk menemukannya.
Program ini dapat diusung oleh dua institusi yaitu kementerian agama
dalam hal ini adalah PTAIN dan kementerian pendidikan dan kebudayaan
dalam hal ini adalah PTN.
Kemudian acara ini juga harus dihadiri oleh pakar ilmu ekonomi
konvensional dan pakar ilmu ekonomi Islam dan juga ahli hukum Islam
khususnya muamalah. Melalui kegiatan sinergik seperti ini, maka kita
berkeyakinan bahwa ilmu ekonomi Islam akan berkembang lebih progresif di
masa yang akan datang.
Wallahu a’lam bi al shawab.
Senin, 05 Maret 2012
Raden Saleh
Raden Saleh.
Raden Saleh Sjarif Boestaman (Semarang,
1807[1]
- Buitenzorg
(sekarang Bogor), 23 April 1880)
adalah salah seorang pelukis paling terkenal dari Indonesia.
Masa
kecil
Ibunya bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen,
tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan
pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda
atasannya di Batavia.
Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School).
Keramahannya bergaul memudahkannya
masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda. Seorang
kenalannya, Prof. Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor
sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk Jawa dan pulau sekitarnya,
menilainya pantas mendapat ikatan dinas di departemennya. Kebetulan di instansi
itu ada pelukis keturunan Belgia, A.A.J. Payen yang
didatangkan dari Belanda
untuk membuat lukisan pemandangan di Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen van
Kolonieen di Belanda.
Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan bimbingan.
Payen memang tidak menonjol di kalangan
ahli seni lukis di Belanda, namun mantan mahaguru Akademi Senirupa di Doornik, Belanda, ini cukup membantu Raden
Saleh mendalami seni lukis Barat dan belajar teknik pembuatannya, misalnya
melukis dengan cat minyak. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan
dinas keliling Jawa
mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan Raden Saleh
menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi.
Terkesan dengan bakat luar biasa anak
didiknya, Payen mengusulkan agar Raden Saleh bisa belajar ke Belanda.
Usul ini didukung oleh Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen yang memerintah
waktu itu (1819-1826), setelah ia melihat
karya Raden Saleh.
Tahun 1829, nyaris bersamaan
dengan patahnya perlawanan Pangeran Diponegoro oleh Jenderal
Hendrik Merkus de Kock, Capellen membiayai Saleh
belajar ke Belanda.
Namun, keberangkatannya itu menyandang misi lain. Dalam surat seorang pejabat
tinggi Belanda
untuk Departemen van Kolonieen tertulis, selama perjalanan ke Belanda
Raden Saleh bertugas mengajari Inspektur Keuangan Belanda de Linge tentang
adat-istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Bahasa Jawa,
dan Bahasa Melayu.
Ini menunjukkan kecakapan lain Raden Saleh.
Belajar
ke Eropa
Raden Saleh. Potret sendiri.
Semasa belajar di Belanda
keterampilannya berkembang pesat. Wajar ia dianggap saingan berat sesama
pelukis muda Belanda yang sedang belajar. Para pelukis muda itu mulai melukis
bunga. Lukisan bunga yang sangat mirip aslinya itu pun diperlihatkan ke Raden
Saleh. Terbukti, beberapa kumbang serta kupu-kupu terkecoh untuk hinggap di
atasnya. Seketika keluar berbagai kalimat ejekan dan cemooh. Merasa panas dan
terhina, diam-diam Raden saleh menyingkir.
Ketakmunculannya selama berhari-hari
membuat teman-temannya cemas. Muncul praduga, pelukis Indonesia itu berbuat
nekad karena putus asa. Segera mereka ke rumahnya dan pintu rumahnya terkunci
dari dalam. Pintu pun dibuka paksa dengan didobrak. Tiba-tiba mereka saling
jerit. "Mayat Raden Saleh" terkapar di lantai berlumuran darah. Dalam
suasana panik Raden Saleh muncul dari balik pintu lain. "Lukisan kalian
hanya mengelabui kumbang dan kupu-kupu, tetapi gambar saya bisa menipu manusia",
ujarnya tersenyum. Para pelukis muda Belanda itu pun kemudian pergi.
Itulah salah satu pengalaman menarik
Raden Saleh sebagai cermin kemampuannya. Dua tahun pertama ia pakai untuk
memperdalam bahasa Belanda dan belajar teknik mencetak menggunakan batu.
Sedangkan soal melukis, selama lima tahun pertama, ia belajar melukis potret
dari Cornelis Kruseman dan tema
pemandangan dari Andries Schelfhout karena
karya mereka memenuhi selera dan mutu rasa seni orang Belanda
saat itu. Krusseman adalah pelukis istana yang kerap menerima pesanan
pemerintah Belanda
dan keluarga kerajaan.
Raden Saleh makin mantap memilih seni
lukis sebagai jalur hidup. Ia mulai dikenal, malah berkesempatan berpameran di
Den Haag dan Amsterdam.
Melihat lukisan Raden Saleh, masyarakat Belanda terperangah. Mereka tidak
menyangka seorang pelukis muda dari Hindia dapat menguasai teknik dan menangkap
watak seni lukis Barat.
Saat masa belajar di Belanda usai,
Raden Saleh mengajukan permohonan agar boleh tinggal lebih lama untuk belajar
"wis-, land-, meet- en werktuigkunde (ilmu pasti, ukur tanah, dan
pesawat), selain melukis. Dalam perundingan antara Menteri Jajahan,
Raja Willem I (1772-1843), dan pemerintah Hindia
Belanda, ia boleh menangguhkan kepulangan ke Indonesia. Tapi beasiswa dari kas
pemerintah Belanda dihentikan.
Saat pemerintahan Raja Willem II (1792-1849) ia mendapat dukungan
serupa. Beberapa tahun kemudian ia dikirim ke luar negeri untuk menambah ilmu,
misalnya Dresden,
Jerman.
Di sini ia tinggal selama lima tahun dengan status tamu kehormatan Kerajaan
Jerman, dan diteruskan ke Weimar, Jerman (1843).
Ia kembali ke Belanda tahun 1844.
Selanjutnya ia menjadi pelukis istana kerajaan Belanda.
Wawasan seninya pun makin berkembang
seiring kekaguman pada karya tokoh romantisme Ferdinand Victor Eugene Delacroix
(1798-1863), pelukis Perancis
legendaris. Ia pun terjun ke dunia pelukisan hewan yang dipertemukan dengan
sifat agresif manusia. Mulailah pengembaraannya ke banyak tempat, untuk
menghayati unsur-unsur dramatika yang ia cari.
Saat di Eropa, ia menjadi saksi mata
revolusi Februari 1848 di
Paris,
yang mau tak mau memengaruhi dirinya. Dari Perancis ia bersama pelukis Prancis
kenamaan, Horace Vernet, ke Aljazair
untuk tinggal selama beberapa bulan di tahun 1846. Di kawasan inilah lahir
ilham untuk melukis kehidupan satwa di padang pasir. Pengamatannya itu
membuahkan sejumlah lukisan perkelahian satwa buas dalam bentuk pigura-pigura
besar. Negeri lain yang ia kunjungi: Austria
dan Italia.
Pengembaraan di Eropa berakhir tahun 1851
ketika ia pulang ke Hindia bersama istrinya, wanita Belanda yang kaya raya.
Langganan:
Postingan (Atom)